Monday, July 2, 2018

budaya smk

Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa di SMK

  1. 1. LOGO Pendidikan BUDAYA DAN Karakter BANGSA di SMK
  2. 2. D C B A Kenapa Perlu Pendidikan Karakter Apa Pendidikan Karakter Bagaimana Melaksanakannya Dari mana kita mulai
  3. 3.  Korupsi  Kekerasan  kejahatan seksual  Perusakan  Perkelahian massa  Kehidupan ekonomi yang konsumtif  Kehidupan politik yang tidak produktif Persoalan bangsa Latar Belakang Persoalan SMK Susahnya mengkondisikan budaya kerja /industri di Sekolah, spt  Disiplin (waktu kerja, berpakaian dll)  Target pencapaian (lama produksi)  Penggunaan bahan dll
  4. 4.  Dari dua puluh satu peradaban dunia yang dapat dicatat, sembilan belas hancur bukan karena penaklukan dari luar, melainkan karena pembusukan moral dari dalam…. (Arnold Toynbee)  Negara maju bukan karena sumber daya alam atau pengetahuan rakyatnya tapi karena karakter bangsanya (Thomas lickona)  …bangunlah jiwanya, bangunlah badannya..(Lirik Lagu Kebangsaan Indonesia Raya)
  5. 5. Tujuan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif peserta didik sebagai manusia dan warganegara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa; Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius; Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik; Mengembangkan kemampuan peserta didik; dan Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah
  6. 6. Pengertian Karakter Pengertian Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Pendidikan Pendidikan adalah suatu usaha yang sadar dan sistematis dalam mengembangkan potensi peserta didik. Budaya: Keseluruhan sistem berpikir, nilai, moral, norma, dan keyakinan (belief) manusia yang dihasilkan masyarakat. Karakter: Watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak. ↓ Suatu usaha sadar dan sistematis dalam mengembangkan potensi peserta didik agar mampu melakukan proses internalisasi, menghayati nilai-nilai menjadi kepribadian mereka dalam bergaul di masyarakat, dan mengembangkan kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera, serta mengembangkan kehidupan bangsa yang bermartabat.
  7. 7. OLAH HATI OLAH PIKIR OLAH RASA/ KARSA OLAH RAGA beriman dan bertakwa, jujur, amanah,adil, bertanggungjawab, berempati,berani mengambilresiko, pantangmenyerah,rela berkorban,dan berjiwa patriotik ramah,saling menghargai,toleran, peduli, suka menolong, gotongroyong, nasionalis,kosmopolit, mengutamakan kepentinganumum, banggamenggunakan bahasadanproduk Indonesia,dinamis, kerja keras, dan beretos kerja bersih dan sehat, disiplin, sportif, tangguh,andal, berdaya tahan, bersahabat, kooperatif, determinatif, kompetitif,ceria, dangigih cerdas,kritis, kreatif, inovatif, ingin tahu, berpikir terbuka,produktif, berorientasiIpteks, dan reflektif RUANG LINGKUP PENDIDIKAN KARAKTER
  8. 8. Landasan Pedagogis Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Fungsi Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Pengembangan : Pengembangan potensi peserta didik Perbaikan : Memperkuat kiprah pendidikan nasional Penyaring : Untuk menyaring budaya bangsa sendiri dan budaya bangsa lain
  9. 9. INTERVENSI HABITUASI Perilaku Berkarakter MASYA- RAKAT PROSES PEMBUDAYAAN DAN PEMBERDAYAAN Agama, Pancasila, UUD 1945, UU No. 20/2003 ttg Sisdiknas Teori Pendidikan, Psikologi, Nilai, Sosial Budaya Pengalaman terbaik (best practices)dan praktik nyata Nilai-nilai Luhur PERANGKAT PENDUKUNG Kebijakan, Pedoman, Sumber Daya, Lingkungan, Sarana dan Prasarana, Kebersamaan, Komitmen pemangku kepentingan. Grand Desain Pendidikan Karakter KELUARGASATUAN PENDIDIKAN Pusat Kurikulum Balitbang Kemendiknas
  10. 10. Intervensiyangmemungkinkan Lingkungan masyarakat • Pemerintah pusat • Pemerintah daerah (propinsi/kabupaten sd kelurahan) Lingkungan Keluarga • Kakek Buyut • Kakek • Orangtua Lingkungan sekolah • Kepala sekolah • Waka • Guru/staf • Petugas kebersihan Dll Renungan Bila karakter (sebagian besar warga negara) kurang baik 1. Perlukah kita PUTUS Mata rantai tsb? 2. Dimulai dari lingkungan yang mana 3. Siapa yang harus memulai 1. Lembaga yg LEBIH tahu cara mendidik anak 2. Mengembalikan fungsi Sekolah • Pusat kebudayaan • Pusat perubahan
  11. 11. Keluarga tidak lagi menjadi pusat pendidikan karakter žMasa kecil  Tidak kondusif, banyak diserahkan pada pembantu  Kreatifitas anak dihambat  Budaya kurang mendukung Remaja  Orientasi pada uang, materi, dan keduniawian. Mengapa dimulai dari sekolah
  12. 12. Masyarakat • Dewasa (berbangsa dan bernegara)tidak melihat adanya Good Government, Good Corporate Government, Law Inforcement) • Pembiasaan yang salah seperti: tidak menepati waktu/janji, saling menyalahkan, mengelak dari tanggung jawab Sekolah Seharusnya dibentuk melalui pendidikan  kenyataan kurang terbentuk karena lebih berorientasi pada ranah Kognitif  Pembinaan watak merupakan tugas utama pendidikan (Prof.Dr Slamet Imam Santoso)  Education has for its object the formation of character (Herbert spement filsuf Inggris 1820 – 1903) Mengapa dimulai dari sekolah
  13. 13. Sumber : National Associaation of College and Employer, USA, 2002 Karakter yang diperlukan oleh DUDI Kemampuan Komunikasi Berorientasi pada detail Kemampuan Kerja Sama Kepemimpinan Kejujuran/Integritas Percaya Diri Kemampuan Interpersonal Ramah Etika Sopan Motivasi/Inisiatif Bijaksana Kemampuan Beradaptasi Indeks Prastasi (IPK>=3.0) Daya Analitik Kreatif Kemampuan Komputer Humoris Kemampuan Berorganisasi Entrepreneurship
  14. 14. Anak akan masuk kedunia kerja Klasifikasi Kerja (Bani Sadr) 1. Kerja Manual  kerja yang mengandalkan otot atau kekuatan fisik manusia spt (memiliki peluang lebih banyak) 2. Kerja Administratif  didasarkan pada rasio atau interaksi antar personal, yang kini mengalami goncangan serius dgn adanya teknologi informasi canggih seperti komputer dan internet (dipresentasikan oleh IQ dan IE) 3. Kerja Kreatif  didasarkan pada kemampuan inovasi, kreativitas dan inspirasi (dipresentasikan oleh kecerdasan Spiritual). Ini tidak dapat digantikan oleh apapun
  15. 15. Beberapa alternatif untuk melakukan perubahan • (Khusus) Masukan dan laksanakan kedalam sistem persekolahan secara utuh termasuk libatkan Komite Sekolah Perubahan Mindset • Pendidikan/sekolah bukan pabrik (yang mengolah benda mati) karena Siswa bukan benda mati tapi mahluk hidup (manusia) • Kita bukan ordo DOMBA/KAMBING sehingga tidak perlu  Adu Domba  Kambing Hitam • INTERNALISASI kan nilai-nilai kedalam diri peserta didik dalam bentuk pembudayaan oleh seluruh komponen sekolah dimulai dengan membuat Komitment bersama berdasarkan analisis
  16. 16. Integrasi ke dalam KBM pada setiap Mapel di KD di KI 1 dan KI 22 Pembiasaan dalam kehidupan keseharian di satuan pendidikan  Kegiatan Spontan  Teladan  Pengkondisian Integrasi ke dalam kegiatan Ektrakurikuler Pramuka, Olahraga, Karya Tulis, Dsb. Penerapan pembiasaan kehidupan keseharian di rumah yang sama dengan di satuan pendidikan Strategi Mikro di Sekolah
  17. 17.  Bertindak sebagai sosok yang peduli, model, dan mentor  Menciptakan komunitas moral di kelas  Mempraktekkan disiplin  žMenciptakan lingkungan kelas yang demokratis  Mengajarkan nilai-nilai melalui kurikulum  Menggunakan pembelajaran kooperatif  Membangun kepekaan nurani  Mendorong refleksi moral  Mengajarkan resolusi konflik Strategi guru dalam pendidikan karakter
  18. 18. 1. Perkuat kerja sama sekolah dengan berbagai komunitas 2. Perkuat keluarga-keluarga siswa 3. Berkomitmen membentuk komunitas karakter 4. Libatkan dunia bisnis 5. Kampanyekan kesadaran karakter kepada masyarakat 6. Ciptakan peran khusus untuk polisi 7. Beri anak-anak peran kepemimpinan 8. Hargai karakter yang baik 9. Libatkan sukarelawan masyarakat untuk mengajar karakter di sekolah Cara meningkatkan partisipasi masyarakat
  19. 19. Dari mana kita memulainya Willingness to Change (Sebuah catatan yang terukir di pemakaman Westminster Abbey, Inggris , Tahun 110 Ketika Aku Masih Muda dan Bebas Berkhayal , Aku Bermimpi Ingin Mengubah Dunia Seiring dengan Bertambahnya Usia dan Kearifanku , Kudapati Bahwa Dunia Tak Kunjung Berubah Maka Cita-cita Itupun Kupersempit . Lalu Kuputuskan unu Namun Tampaknya . Hasrat itupun Tiada Hasil .
  20. 20. Ketika Usia Semakin Senja, Dengan Semangatku yang Masih Tersisa Kuputuskan untuk Mengubah Keluargaku, Orang-orang yang paling dekat denganku Tetapi Celakanya. Merekapun tidak Mau Berubah Dan Kini…Sementara Aku Terbaring Saat Ajal Menjelang… Tiba-tiba kusadari: Andaikan yang Pertama kuubah adalah diriku, Maka dengan Menjadikan Diriku Teladan, Mungkin Aku Bisa Mengubah Keluargaku Lalu Berkat Inspirasi dan dorongan mereka, Bisa Jadi akupun Mampu Memperbaiki Negeriku Kemudian Siapa tahu, Perubahan Negeriku akan membuat dunia ini berubah
  21. 21. LOGO
 https://www.slideshare.net/syahfiral/pendidikan-budaya-dan-karakter-bangsa-di-smk

No comments:

Post a Comment

matcha kitkat muffin

Matcha Kitkat Muffins (Tanpa Mixer)   81 Suka Kedatangan sahabat dari Jakarta yang udah lama ngga ketemu. Di buatin ini aja b...