-
1.
LOGO
Pendidikan BUDAYA DAN
Karakter BANGSA di SMK
-
2.
D
C
B
A
Kenapa Perlu Pendidikan Karakter
Apa Pendidikan Karakter
Bagaimana Melaksanakannya
Dari mana kita mulai
-
3.
Korupsi
Kekerasan
kejahatan seksual
Perusakan
Perkelahian massa
Kehidupan ekonomi yang konsumtif
Kehidupan politik yang tidak produktif
Persoalan bangsa
Latar Belakang
Persoalan SMK
Susahnya mengkondisikan budaya kerja /industri di Sekolah, spt
Disiplin (waktu kerja, berpakaian dll)
Target pencapaian (lama produksi)
Penggunaan bahan dll
-
4.
Dari dua puluh satu peradaban dunia yang dapat
dicatat, sembilan belas hancur bukan karena
penaklukan dari luar, melainkan karena pembusukan
moral dari dalam…. (Arnold Toynbee)
Negara maju bukan karena sumber daya alam atau
pengetahuan rakyatnya tapi karena karakter
bangsanya (Thomas lickona)
…bangunlah jiwanya, bangunlah badannya..(Lirik
Lagu Kebangsaan Indonesia Raya)
-
5.
Tujuan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
Mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif
peserta didik sebagai manusia dan warganegara
yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter
bangsa;
Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta
didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai
universal dan tradisi budaya bangsa yang religius;
Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung
jawab peserta didik;
Mengembangkan kemampuan peserta didik; dan
Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah
-
6.
Pengertian Karakter
Pengertian Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
Pendidikan
Pendidikan adalah suatu usaha yang sadar dan sistematis dalam
mengembangkan potensi peserta didik.
Budaya:
Keseluruhan sistem berpikir, nilai, moral, norma, dan keyakinan (belief)
manusia yang dihasilkan masyarakat.
Karakter:
Watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil
internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan digunakan sebagai
landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak.
↓
Suatu usaha sadar dan sistematis dalam mengembangkan potensi peserta
didik agar mampu melakukan proses internalisasi, menghayati nilai-nilai
menjadi kepribadian mereka dalam bergaul di masyarakat, dan
mengembangkan kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera, serta
mengembangkan kehidupan bangsa yang bermartabat.
-
7.
OLAH
HATI
OLAH
PIKIR
OLAH
RASA/
KARSA
OLAH
RAGA
beriman dan bertakwa,
jujur, amanah,adil,
bertanggungjawab,
berempati,berani
mengambilresiko,
pantangmenyerah,rela
berkorban,dan berjiwa
patriotik
ramah,saling
menghargai,toleran,
peduli, suka menolong,
gotongroyong,
nasionalis,kosmopolit,
mengutamakan
kepentinganumum,
banggamenggunakan
bahasadanproduk
Indonesia,dinamis,
kerja keras, dan beretos
kerja
bersih dan sehat,
disiplin, sportif,
tangguh,andal,
berdaya tahan,
bersahabat,
kooperatif,
determinatif,
kompetitif,ceria,
dangigih
cerdas,kritis,
kreatif, inovatif,
ingin tahu, berpikir
terbuka,produktif,
berorientasiIpteks,
dan reflektif
RUANG LINGKUP PENDIDIKAN KARAKTER
-
8.
Landasan Pedagogis Pendidikan
Budaya dan Karakter Bangsa
Fungsi Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
Pengembangan : Pengembangan potensi peserta
didik
Perbaikan : Memperkuat kiprah pendidikan
nasional
Penyaring : Untuk menyaring budaya bangsa
sendiri dan budaya bangsa lain
-
9.
INTERVENSI
HABITUASI
Perilaku
Berkarakter
MASYA-
RAKAT
PROSES PEMBUDAYAAN DAN PEMBERDAYAAN
Agama, Pancasila,
UUD 1945,
UU No. 20/2003 ttg
Sisdiknas
Teori
Pendidikan,
Psikologi,
Nilai, Sosial
Budaya
Pengalaman terbaik
(best practices)dan
praktik nyata
Nilai-nilai
Luhur
PERANGKAT PENDUKUNG
Kebijakan, Pedoman, Sumber Daya,
Lingkungan, Sarana dan Prasarana,
Kebersamaan, Komitmen pemangku
kepentingan.
Grand Desain Pendidikan Karakter
KELUARGASATUAN
PENDIDIKAN
Pusat Kurikulum Balitbang Kemendiknas
-
10.
Intervensiyangmemungkinkan
Lingkungan
masyarakat
• Pemerintah pusat
• Pemerintah daerah
(propinsi/kabupaten
sd kelurahan)
Lingkungan
Keluarga
• Kakek Buyut
• Kakek
• Orangtua
Lingkungan sekolah
• Kepala sekolah
• Waka
• Guru/staf
• Petugas kebersihan
Dll
Renungan
Bila karakter (sebagian besar
warga negara) kurang baik
1. Perlukah kita PUTUS
Mata rantai tsb?
2. Dimulai dari lingkungan
yang mana
3. Siapa yang harus memulai
1. Lembaga yg LEBIH tahu
cara mendidik anak
2. Mengembalikan fungsi
Sekolah
• Pusat kebudayaan
• Pusat perubahan
-
11.
Keluarga tidak lagi menjadi pusat pendidikan
karakter
žMasa kecil
Tidak kondusif, banyak diserahkan pada
pembantu
Kreatifitas anak dihambat
Budaya kurang mendukung
Remaja
Orientasi pada uang, materi, dan
keduniawian.
Mengapa dimulai dari sekolah
-
12.
Masyarakat
• Dewasa (berbangsa dan bernegara)tidak melihat adanya
Good Government, Good Corporate Government, Law
Inforcement)
• Pembiasaan yang salah seperti: tidak menepati waktu/janji,
saling menyalahkan, mengelak dari tanggung jawab
Sekolah
Seharusnya dibentuk melalui pendidikan kenyataan kurang
terbentuk karena lebih berorientasi pada ranah Kognitif
Pembinaan watak merupakan tugas utama pendidikan (Prof.Dr
Slamet Imam Santoso)
Education has for its object the formation of character (Herbert
spement filsuf Inggris 1820 – 1903)
Mengapa dimulai dari sekolah
-
13.
Sumber : National Associaation of College and Employer, USA, 2002
Karakter yang diperlukan oleh DUDI
Kemampuan Komunikasi Berorientasi pada detail
Kemampuan Kerja Sama Kepemimpinan
Kejujuran/Integritas Percaya Diri
Kemampuan Interpersonal Ramah
Etika Sopan
Motivasi/Inisiatif Bijaksana
Kemampuan Beradaptasi Indeks Prastasi (IPK>=3.0)
Daya Analitik Kreatif
Kemampuan Komputer Humoris
Kemampuan Berorganisasi Entrepreneurship
-
14.
Anak akan masuk kedunia kerja
Klasifikasi Kerja (Bani Sadr)
1. Kerja Manual kerja yang mengandalkan otot atau kekuatan
fisik manusia spt (memiliki peluang lebih banyak)
2. Kerja Administratif didasarkan pada rasio atau interaksi
antar personal, yang kini mengalami goncangan serius dgn
adanya teknologi informasi canggih seperti komputer dan
internet (dipresentasikan oleh IQ dan IE)
3. Kerja Kreatif didasarkan pada kemampuan inovasi,
kreativitas dan inspirasi (dipresentasikan oleh kecerdasan
Spiritual). Ini tidak dapat digantikan oleh apapun
-
15.
Beberapa alternatif untuk melakukan perubahan
• (Khusus) Masukan dan laksanakan kedalam sistem persekolahan secara
utuh termasuk libatkan Komite Sekolah
Perubahan Mindset
• Pendidikan/sekolah bukan pabrik (yang mengolah benda mati) karena
Siswa bukan benda mati tapi mahluk hidup (manusia)
• Kita bukan ordo DOMBA/KAMBING sehingga tidak perlu
Adu Domba
Kambing Hitam
• INTERNALISASI kan nilai-nilai kedalam diri peserta didik dalam bentuk
pembudayaan oleh seluruh komponen sekolah dimulai dengan membuat
Komitment bersama berdasarkan analisis
-
16.
Integrasi ke dalam KBM pada setiap
Mapel di KD di KI 1 dan KI 22
Pembiasaan dalam kehidupan
keseharian di satuan pendidikan
Kegiatan Spontan
Teladan
Pengkondisian
Integrasi ke dalam kegiatan
Ektrakurikuler Pramuka, Olahraga,
Karya Tulis, Dsb.
Penerapan pembiasaan kehidupan
keseharian di rumah yang sama
dengan di satuan pendidikan
Strategi Mikro di Sekolah
-
17.
Bertindak sebagai sosok yang peduli, model,
dan mentor
Menciptakan komunitas moral di kelas
Mempraktekkan disiplin
žMenciptakan lingkungan kelas yang
demokratis
Mengajarkan nilai-nilai melalui kurikulum
Menggunakan pembelajaran kooperatif
Membangun kepekaan nurani
Mendorong refleksi moral
Mengajarkan resolusi konflik
Strategi guru dalam pendidikan karakter
-
18.
1. Perkuat kerja sama sekolah dengan berbagai komunitas
2. Perkuat keluarga-keluarga siswa
3. Berkomitmen membentuk komunitas karakter
4. Libatkan dunia bisnis
5. Kampanyekan kesadaran karakter kepada masyarakat
6. Ciptakan peran khusus untuk polisi
7. Beri anak-anak peran kepemimpinan
8. Hargai karakter yang baik
9. Libatkan sukarelawan masyarakat untuk mengajar karakter
di sekolah
Cara meningkatkan partisipasi masyarakat
-
19.
Dari mana kita memulainya
Willingness to Change
(Sebuah catatan yang terukir di pemakaman Westminster Abbey, Inggris , Tahun 110
Ketika Aku Masih Muda dan Bebas Berkhayal ,
Aku Bermimpi Ingin Mengubah Dunia
Seiring dengan Bertambahnya Usia dan Kearifanku ,
Kudapati Bahwa Dunia Tak Kunjung Berubah
Maka Cita-cita Itupun Kupersempit .
Lalu Kuputuskan unu
Namun Tampaknya .
Hasrat itupun Tiada Hasil .
-
20.
Ketika Usia Semakin Senja,
Dengan Semangatku yang Masih Tersisa
Kuputuskan untuk Mengubah Keluargaku,
Orang-orang yang paling dekat denganku
Tetapi Celakanya.
Merekapun tidak Mau Berubah
Dan Kini…Sementara Aku Terbaring Saat Ajal Menjelang…
Tiba-tiba kusadari:
Andaikan yang Pertama kuubah adalah diriku,
Maka dengan Menjadikan Diriku Teladan,
Mungkin Aku Bisa Mengubah Keluargaku
Lalu Berkat Inspirasi dan dorongan mereka,
Bisa Jadi akupun Mampu Memperbaiki Negeriku
Kemudian Siapa tahu, Perubahan Negeriku akan membuat
dunia ini berubah
-
21.
LOGO
https://www.slideshare.net/syahfiral/pendidikan-budaya-dan-karakter-bangsa-di-smk
No comments:
Post a Comment